Category Archives: Budaya

Potensi Kebudayaan, Potensi Wisata

Standar

Sering dilakukan oleh banyak orang berfoto di depan keraton, (bekas) kerajaan, museum, situs, jalan, tugu peringatan, atau bangunan bersejarah lainnya ketika berkunjung ke suatu tempat. Mungkin anda juga, atau mungkin saya salah satunya. Berfoto di depan bangunan berciri khas, tempat bersejarah. Tentunya sebagai kenang-kebanggan bahwa kita pernah berkunjung ke tempat tersebut.

Namun apakah berfoto dengan latar belakang hal tersebut hanya sebatas kenang-kenangan saja? Jawaban tentu tidak! Karena ada dimensi yang jauh lebih luas akan hal itu. Setidaknya ada dua dimensi. Pertama, ada dimensi pertemuan ruang dan waktu. Waktu sekarang, yang diwakili oleh kitanya dan waktu lampau yang diwakili oleh bangunan, tempat tersebut. Kedua, ada sebuah dimensi analisa kebudayaan.

 Melalui dimensi analisa kebudayaan itulah maka dapat dipaparkan, dianalisa dan disajikan temuan-temuan budaya yang ada dan berkembang di sekitar kita. Berkenaan dengan apa yang dimaksud dengan budaya dan kebudayaan.

Menurut Koenjaraningrat, konsep kebudayaan sangat luas ruang lingkupnya, maka kebudayaan dibagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi wujud dan dimensi isi. Bila kebudayaan ditinjau dimensi wujud, maka kebudayaan memiliki paling sedikit tiga wujud,yaitu:

 

  • wujud sebagai suatu kompleks gagasan atau pikiran manusia. (ideas)
  • Wujud sebagai suatu kompleks aktifitas. (actifities)
  • Wujud sebagai benda. (artifacts)

 

Wujud sebagai suatu kompleks gagasan atau pikiran manusia, ia adalah pikiran, akal budi, hasil atau juga dapat didefinisikan adat-istiadat. Wujud ini adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ia merupakan suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Sifatnya abstrak, tak dapat dilihat, dipandang, disentuh atau difoto. Lokasinya ada di dalam kepala-kepala (pemikiran) “individu—masyarakat” tempat budaya tersebut hidup.

Wujud kedua, kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud kedua ini juga disebut sistem sosial, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini berhubungan dalam kurun waktu tertentu dan membentuk pola yang berdasarkan adat tata kelakukan. Wujud kebudayaan ini bersifat lebih konkrit, dapat diamati atau diobservasi.

Wujud ketiga, kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud sebagai kebudayaan fisik dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Oleh karena itu, wujud yang ketiga ini sifatnya paling nyata, berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto. Biasanya disebut kebudayaan fisik

Sedang dalam dimensi isi dari kebudayaan masyarakat, koentjaraningrat menganalisa dan berpendapat bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia. Ketujuh unsur yang disebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di dunia itu adalah : Bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan tekhnologi, sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi, sistem religi, dan kesenian

Masing-masing unsur kebudayan tersebut sudah tentu menjelma dalam ketiga wujud kebudayaan. Wujudnya yaitu yang berupa sistem budaya, berupa sistem sosial, dan yang berupa unsur-unsur kebudayaan fisik. Sehingga, budaya dengan kebudayaan dan sistem sosial yang membentuknya, terjadi melalui proses yang berkesinambungan sehingga budaya merupakan hal yang menyeluruh dan berhubungan satu dengan lainnya.

Bangunan keraton/kerajaan, museum, situs, jalan-tempat bersejarah sebagai wujud sebagai benda (artifacts). juga mencerminkan suatu kompleksitas masyarakat (actifities) dan wilayahnya. Yang bermuara sebagai sebuah wujud dari komplesitas gagasan-atau pikiran (ideas).

Berdasarkan konsepsi mengenai kebudayaan itulah dengan segala rangkaian proses yang berlangsung, disesuakan dengan mainfream penulisan maka dalam uraian mengenai potensi kebudayaan di Pontianak ini meliputi : peninggalan sejarah (artefak); tempat bersejarah,kampung-kampung (village), bangunan bersejarah (heritage). Kesenian rakyat; tradisi-tradisi yang berkembang di masyarakat, permainan tradisonal, agenda budaya dan wisata.